Pengertian Identitas Nasional dan Identitas Nasional sebagai Kehidupan Sehari-hari
Pengertian Identitas Nasional dan Identitas Nasional sebagai Kehidupan Sehari-hari |
Pengertian Indentitas Nasional
Pengertian identitas nasional berasal dari kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional. Pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila, serta sebagai ideologi negara sehingga memiliki kedudukan paling tinggi dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalamnya tatanan hukum yang digunakan di Indonesia. Dalam pengertian lain identitas nasional sebagai dasar negara yang merupakan norma peraturan yang harus dijunjung tinggi oleh seluruh warga negara tanpa mengesampingkan rule of law, yang mengatur tentang hak dan kewajiban warga negara, demokrasi serta hak asasi manusia (HAM) yang berkembang semakin dinamis di Indonesia.
Pengertian Identitas Nasional Menurut Para Ahli
- Identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor – faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkat laku individu. Tingkah laku tersebut atas kebiasaan, sikap, sifat –sifat serta karakter yang berada pada sesorang sehingga sesorang tersebut berbeda dengan orang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah tercermin pada kesehulurahan tingkah laku seseorang dengan manusia lain.
- Bahwa Nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin bersatu dengan individu-individu yang lain dengan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai contoh adalah Bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi bangsa yang memiliki negara.
- Identitas Nasional adalah bangsa yang mempunyai bangunan politk seperti ketentuan – ketentuan perbatasan teritorial pemerintah yang sah yang mendapatkan pemngakuan dari bangsa lain.
- Identitas Nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu nation (bangsa) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.
Jenis – Jenis Identitas Nasional
Berikut merupakan jenis jenis identitas nasional, yakni:
Identitas Fundamental
Suatu ciri atau jati diri yang paling utama atau paling dasar yang harus dimiliki oleh suatu negara atau bangsa, contoh : PancasilaIdentitas Instrumental
Adalah suatu ciri atau jati diri yang bisa dikategorikan kedalam alat, contoh : Bahasa nasional; Bendera nasional; Lagu nasional; Hukum dasar; Kebudayaan; Semboyan; Semboyan; dan Lambang.Identitas Alamiah
Yang meliputi Negara kepulauan (archipelago) dan pluralisme dalam suku, bangsa, budaya serta kepercayaan (agama)Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Berikut merupakan unsur unsur pembentuk identitas nasional, yakni:- Suku Bangsa
- Agama
- Kebudayaan
- Bahasa
Faktor Umum Pendukung Identitas Nasional
Berikut merupakan faktor umum pendukung identitas nasional, yakni:Fakta Objektif
- Geografis
- Lingkungan
- Demografi
Fakta Subjektif
- Sosial Budaya
- Historis
- Politik Negara
Identitas Nasional dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam hidup berbangsa dan bernegara terutama dalam masa reformasi, bangsa Indonesia sebagai sebagai bangsa harus memiliki visi serta pandangan hidup yang kuat agar tidak terombang-ambing di tengah-tengah masyarakat internasional. Dengan perkataan lain Indonesia harus memiliki nasionalisme serta rasa kebangsaan yang kuat. Hal ini dapat terlaksana bukan melalui suatu kekuasaan atau hegemoni ideologi melainkan suatu kesadaran berbangsa dan bernegara yang berakar pada sejarah bangsa. Sesuai dengan situasi yang terjadi di era globalisasi ini dapat kita lihat bahwa Indonesia sedang mengalami krisis identitas nasional. Kebanyakan penduduk Indonesia melupakan kebudayan dan tradisi yang merupakan asas dari identitas nasional suatu bangsa. Contoh umumnya dalam lingkungan masyarakat yaitu masyarakat Indonesia yang dahulunya dikenal sebagai orang – orang yang ramah tamah, lambat laun mulai kehilangan slogan tersebut. Bahkan rasa gotong royong dalam diri masyarakat perlahan memudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme.
Demikian pula kebanggaan atas jati diri bangsa seperti penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, semakin terkikis oleh nilai – nilai yang dianggap lebih modern. Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman.Gejala tersebut dapat dilihat dari menguatnya orientasi dalam kelompok, etnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa. Masalah ini juga semakin serius akibat dari makin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola bersama masyarakat yang multikultur untuk penyaluran aspirasi. Hal ini memudarkan semangat sumpah pemuda di masa lalu
Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam pembangunan infrakstruktural transportasi dan komunikasi sehingga mereka kurang berinteraksi dengan wilayah di tanah air, bahkan mereka lebih dekat dengan negara tetangga. Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional. Tanpa identitas nasional, maka bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti ke mana angin membawa. Untuk itu, bangsa Indonesia dihadapkan pada pentingnya menghidupkan kembali identitas nasional secara nyata dan operatif.
Untuk itu diperlukan revitalisasi Pancasila dengan mengembalikan fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Maka secara otomatis akan tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat, pencapaian cita- cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan bertahap. Dengan demikian, kita lebih leluasa untuk merencanakan aneka tindakan guna mencapai cita-cita itu
Selain perlunya penegasan bahwa Pancasila adalah cita-cita, hal penting lain yang dilakukan untuk merevitalisasi Pancasila dalam tataran ide adalah mencari maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir Soekarno, jika perlu Pancasila diperas menjadi ekasila, Gotong Royong. Mungkin inilah maskot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya, ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong Royong dapat dijadikan maskot dalam rangka revitalisasi Pancasila.
Berikut merupakan cara menjaga identitas nasional, yakni:
Kebanyakan daerah perbatasan mengalami kelambanan dalam pembangunan infrakstruktural transportasi dan komunikasi sehingga mereka kurang berinteraksi dengan wilayah di tanah air, bahkan mereka lebih dekat dengan negara tetangga. Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional. Tanpa identitas nasional, maka bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti ke mana angin membawa. Untuk itu, bangsa Indonesia dihadapkan pada pentingnya menghidupkan kembali identitas nasional secara nyata dan operatif.
Untuk itu diperlukan revitalisasi Pancasila dengan mengembalikan fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Maka secara otomatis akan tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat, pencapaian cita- cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan bertahap. Dengan demikian, kita lebih leluasa untuk merencanakan aneka tindakan guna mencapai cita-cita itu
Selain perlunya penegasan bahwa Pancasila adalah cita-cita, hal penting lain yang dilakukan untuk merevitalisasi Pancasila dalam tataran ide adalah mencari maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir Soekarno, jika perlu Pancasila diperas menjadi ekasila, Gotong Royong. Mungkin inilah maskot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya, ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong Royong dapat dijadikan maskot dalam rangka revitalisasi Pancasila.
Menjaga Identitas Nasional
Berikut merupakan cara menjaga identitas nasional, yakni:- Menanamkan nilai-nilai cinta produk dalam negeri misalnya : mengutamakan produk dalam negeri dibandingkan produk luar, mencintai kebudayaan Indonesia daripada kebudayaan luar, menerapkan edukasi nilai-nilai cinta tanah air sejak dini
- Melestarikan kebudayaan-kebudayaan Indonesia misalnya : mengadakan festival-festival kebudayaan, memakai baju batik ataubaju daerah di hari tertentu maupun dalam kehidupan sehari-hari, permerintah memverifikasi hak paten kebudayaan,suku, bahasa agar tidak diklaim negara lain
- Menjaga toleransi antar umat beragama, suku, dan tradisi
1 comments:
commentsblognya bagus sekali untuk belajar
Replyperbedaan daging kambing dan sapi
Berkomentarlah dengan cara : Jangan SPAM dan Jangan Berkata yang Tidak Sepantasnya