Pengertian Industri dan Klasifikasi-klasifikasi Industri

Pengertian Industri dan Klasifikasi-klasifikasi Industri

Pengertian Industri dan Klasifikasi-klasifikasi Industri
Halo, Sahabat Kritis, dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai Pengertian Industri dan Klasifikasi-klasifikasi Industri. industri sering kita lihat pada berbagai macam tempat, semua wilayah yang ada di indonesia ini memiliki industri industri yang banyak, hingga pun industri kecil yang kalian tidak kira. Apa itu industri? dan apa saja yang termasuk klasifikasi klasifikasi industri? kita simak artikel dibawah.

Pengertian Industri

Pengertian industri terdapat macam macam artinya, seperti: Industria, berasal dari bahasa latin: buruh / tenaga kerja; Industrie, berasal dari bahasa perancis: pengolahan dan memproduksi bahan kebutuhan; industri, berasal dari bahasa jerman: pengolahan secara besar-besaran dengan mesin modern. Sementara menurut UU No.5 tahun 1984, Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Adapaun terdapat istilah-istilah yang berkaitan dengan kegiatan industri, seperti:
  1. Kegiatan ekonomi adalah  aktifitas manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa.
  2. Bahan mentah adalah semua bahan yang diperoleh dari sumber daya alam atau dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas, bijih besi, kapur dan kayu.
  3. Bahan baku adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah, dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri. Misalnya benang untuk industri tekstil dan lempengan aluminium untuk industri alat-alat rumah tangga dan industri kendaraan bermotor (otomotif).
  4. Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses industri dan dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi barang jadi.
  5. Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat produksi. Misalnya pakaian hasil industri garmen (konveksi).
  6. Kegiatan rancang bangun adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri atau pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagiannya.
  7. Perekayasaan industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan atau pembuatan mesin-mesin atau peralatan pabrik dan peralatan industri lainnya.
 

Tujuan Industri

Adapun tujuan dari pembangunan industri di indonesia, adalah:
  1. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
  2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
  3. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi
  4. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan industri
  5. Memperluas dan meratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha
  6. Meningkatkan penerimaan devisa Negara melalui peningkatan ekspor hasil industri ke mancanegara.
  7. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang pembangunan daerah, dan
  8. Memperkuat stabilitas nasional dalam rangka memperkokoh ketahanan nasional.
 

Tahapan Pertumbuhan Industri

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan industri bangsa-bangsa di dunia menurut rostow terdapat 5, yakni:

  • The Traditional Society atau Masyarakat Tradisional
The traditional society atau masyarakat tradisional adalah keadaan dimana struktur masyarakat dengan fungsi produksi terbatas penerapan iptek sederhana, pengahasilan masih rendah.

  • The Preconditions For Take Off atau Pra Kondisi Menuju Tinggal Landas
The preconditions for take off atau pra kondisi menuju tinggal landas adalah masa peralihan, terjadi perubahan nilai tradisional mulai tidak cocok, muncul nilai baru yang mudah dirasakan.

  • The Age Of Take Off atau Masa Tinggal Landas
The age of take off atau masa tinggal landas adalah masa perkembangan industri maju pesat, banyak kota-kota lahir akibat perkembangan kawasan industri.

  • The Drive to Maturity atau Tahap Menuju Ke Arah Kedewasaan
The drive to maturity atau tahap menuju ke arah kedewasaan adalah masa kematangan ekonomi mulai terlihat, industri dengan teknologi canggih keuntungan diinvestasikan bagi kegiatan skala internasional. Industri berperan dalam pendapatan nasional.

  • The Age Of High Mass Consumtions atau Masa Masyarakat Berkonsumsi Tinggi
The age of high mass consumtions atau masa masyarakat berkonsumsi tinggi adalah masa industri menghasilkan barang dan jasa yang tahan lama. Pendapatan perkapita naik cepat sehingga dapat membeli barang konsumsi yang melebihi kebutuhan pokok. Banyak membeli kebutuhan sekunder dan tersier.

Klasifikasi-klasifikasi Industri

Klasifikasi klasifikasi industri ada berbagai macam, seperti:

Berdasarkan Bahan Baku

Bedasarkan bahan baku terdapat 3 macam, yakni:
  1. Industri Ekstratif : bahan baku diambil langsung dari alam Misalnya : pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan, yang dimana terdiri dari: reproduksi : bahan baku dari alam yang selalu menggantinya dengan yang baru. Misalnya pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan.
  2. Industri Non Ekstratif : bahan baku diperoleh dari tempat lain / hasil industri lain terdiri dari: manufaktur : Industri yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang keperluan sehari-hari atau digerakkan oleh industri lain. Misalnya industri komponen otomotif, garmen.
  3. Industri Fasilitatif : Industri yang menjual jasa untuk keperluan orang lain. Misalnya asuransi, perbankkan, perdagangan, pariwisata, angkutan, konsultan, dll.
 

Berdasarkan Departemen Perindustrian atau SK Menteri Perindustrian No.19/M/1/1986.

Bedasarkan departemen perindustrian atau Sk menteri perindustrian dibagi menjadi 4 bentuk, seperti:

  1. Industri Kimia Dasar, contohnya : pupuk urea, pestisida (agrokimia), kertas, pulp (selulosa), semen, kaca, asam sulfat (kimia anorganik), bahan peledak, kimia tekstil (kimia organik)
  2. Industri Mesin dan Logam, contohnya : pesawat terbang, kendaraan bermotor, radio, tv, traktor, alat listrik, kapal, kereta api, dll.
  3. Aneka Industri, contohnya : Pangan (minyak goreng dn margarine), tekstil, sabun, plastik, korek api (kimia), lemari es, mesin jahit, sepatu kulit, mebel, marmer, kayu lapis, makanan dan minuman, pakaian.
  4. Industri Kecil, contohnya kerajinan anyaman, perhiasan (aksesoris), perabot dari tanah (keramik)
 

Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja

Bedasarkan jumlah tenaga kerja dibagi menjadi 4 bentuk, yakni:
  1. Industri besar adalah industri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang.
  2. Industri sedang adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.
  3. Industri kecil adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang.
  4. Industri Rumah tangga adalah industri yang menggunakan tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang.

Berdasarkan Produktifitas Perorangan dalam Industri

Bedasarkan produktifitas perorangan, dibagi menjadi 3, yakni:
  1. Industri Primer adalah industri yang menghasilkan barang-barang tanpa membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Contohnya : anyaman, pengeringan ikan, penggilingan padi.
  2. Industri Sekunder adalah industri yang menghasilkan barang-barang yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Contohnya : Industri pemintalan
  3. Industri Tersier adalah industri yang bergerak di bidang jasa. Contohnya perdagangan, transportasi.
 

Berdasarkan Lokasi Unit Usaha

Bedasarkan lokasi unit usaha, dibagi menjadi 5 bentuk, yakni:
  1. Industri yang berorientasi pada pasar (Market Oriented Industri) adalah industri yang dibangun mendekati konsumen. Contohnya Industri makanan dan minuman.
  2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (power oriented industry) adalah industri yang dibangun di tempat pemusatan penduduk. Contohnya industri tekstil.
  3. Industri yang berorientasi pada tempat pengolahan (supply oriented industry) yaitu industri yang dibangun di tempat pengolahan.
  4. Industri yang berorientasi pada bahan baku (raw material oriented industry) yaitu industri yang dibangun ditempat tersedianya bahan baku. Contohnya : Industri semen.
  5. Industri yang tidak terikat oleh hal-hal tersebut di atas (foolose industry) adalah industri yang dapat dibangun di segala tempat tanpa terikat oleh persyaratan tersebut.

Berdasarkan Bahan Mentahnya

Bedasarkan bahan mentahnya, dibagi menjadi 2 bentuk, yakni:
  1. Industri Agraris adalah industri yang mengolah bahan mentah dari hasil pertanian. Contohnya : Industri minyak goreng, kopi, teh dan gula.
  2. Industri nanograris adalah industri yang mengolah bahan mentah dari hasil pertambangan. Contohnya industri semen dan industri besi baja.

Berdasarkan Tahapan Proses Produksinya

Bedasarkan tahapan proses produksinya, dibagi menjadi 2 bentuk, yakni:
  1. Industri hulu adalah industri yang tahapan produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi. Contohnya industri kayu olahan, dan industri aluminium.
  2. Industri hilir adalah industri yang tahapan produksinya mengolah bahan setengah jadi menjadi barang jadi.contohnya : industri pipa dan industri kawat.

Berdasarkan Hasil Produksinya

Bedasarkan hasil produksinya, dibagi menjadi 2 bentuk, yakni:
  1. Industri Berat adalah industri yang menghasilkan mesin dan alat produksi. Contohnya : industri alat-alat berat, industri mesin percetakan, dan industri alat transportasi.
  2. Industri Ringan adalah industri yang menghasilkan barang jadi atau barang yang siap pakai dan langsung dikonsumsi masyarakat. Contohnya : industri makanan dan minuman, industri obat-obatan (farmasi)

Berdasarkan Struktur Permodalannya

Bedasarkan struktur permodelannya, dibagi menjadi 3 bagian, yakni:
  1. Industri PMDN adalah industri yang permodalannya secara keseluruhan berasal dari penanaman modal dalam negeri oleh pemerintah atau pengusaha nasional.
  2. Industri PMA adalah industri yang permodalannya secara keseluruhan berasal dari penanaman modal asing (investor asing).
  3. Industri patungan (Joint Venture) adalah indutri yang permodalannya berasal dari kerja sama antara swasta nasional dengan swasta asing dengan perbandingan jumlah modal yang telah ditentukan.

Berdasarkan Daerah Pemasarannya

Bedasarkan daerah pemasarannya, dibagi menjadi 2 bentuk, yakni:
  1. Industri lokal (industry nonbasic) adalah industri yang produknya hanya dipasarkan dalam negeri. Contohnya : Industri makanan ringan  (Snack)
  2. Industri Dasar (Industry basic) adalah industri yang produknya dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Contohnya : Industri semen, Industri kayu lapis.

Berdasarkan Yang Mengusahakannya

Bedasarkan yang mengusahakannya, dibagi menjadi 2 bentuk, yakni:
  1. Industri Rakyat adalah industri yang diusahakan oleh rakyat
  2. Industri Negara adalah industri yang diusahakan oleh Negara dan umunya merupakan BUMN. Contohnya : industri kertas padalarang dan industri pupuk kujang Cikampek.

Berdasarkan Bahan Dasarnya

Bedasarkan bahan dasarnya, dibagi menjadi 4 bentuk, yakni:
  1. Industri Campuran adalah industri yang membuat atau memproduksi lebih dari satu jenis barang. Misalnya industri susu, minuman.
  2. Industri Trafik adalah industri yang seluruh bahan mentahnya diperoleh dari impor. Contohnya industri minuman anggur, industri pemintalan wol, dan lain-lain.
  3. Industri Konveksi adalah industri yang membuat pakaian jadi atau busana.
  4. Industri perakitan (assembling) adalah industri yang kegiatannya hanya merakit beberapa komponen menjadi barang jadi. Contohnya industri perakitan mobil.

Berdasarkan Cara Pengusahaannya atau Pengorganisasiannya.

Bedasarka cara pengusahaannya atau pengorganisasiannya, dibagi menjadi 3 bentuk, yakni:
  • Industri kecil adalah industri yang memiliki ciri-ciri :
  1. Permodalannya relative kecil
  2. Peralatan yang digunakan masih sederhana (tradisional)
  3. Jumlah pekerja kurang dari 10 orang.
  4. Kualitas barang yang dihasilkan sederhana, dan
  5. Fungsi usaha hanya sebagai pekerjaan sampingan.
Contoh industri ini adalah kerajinan anyam-anyaman, gerabah.

  • Industri menengah adalah industri yang memiliki ciri-ciri :
  1. Permodalan relatif besar
  2. Menggunakan alat-alat yang cukup lengkap
  3. Memiliki pekerja antara 10 – 200 orang
  4. Menggunakan tenaga kerja upahan (diberi gaji) dan
  5. Fungsi usaha sebagai mata pencarian pokok
Contohnya industri bordir, industri keramik

  • Industri Besar adalah industri yang memiliki ciri-ciri :
  1. Permodalannya sangat besar
  2. Peralatan yang digunakan lengkap dan modern
  3. Organisasi perusahaan teratur
  4. Menggunakan tenaga kerja yang terampil (profesional)
  5. Jumlah pekerja lebih dari 300 orang
  6. Barang yang dihasilkan berkualitas baik
  7. Menghasilkan barang dalam jumlah besar,dan
  8. Fungsi usaha sebagai lapangan kerja.
Contoh industri besar adalah industri semen, industri sepatu, industri pupuk dan sebagainya.

Sekian artikel mengenai Pengertian Industri dan Klasifikasi-klasifikasi Industri. dibahas dengan detail mengenai pengertian industri, tujuan industri, tahapan perkembangan industri, dan beragam klasifikasi klasifikasi industri. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kekritisan anda semuanya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan cara : Jangan SPAM dan Jangan Berkata yang Tidak Sepantasnya