Pengertian Atmosfer dan Lapisan-lapisan Atmosfer
Pengertian Atmosfer dan Lapisan-lapisan Atmosfer |
Halo, Sahabat Kritis, pada sesi ini, kita akan membahasa
mengenai atmosfer dan lapisan lapisannya. Atmosfer, yang kita sebut dengan
udara, yang menyelimuti bumi. Di dekat tanah, udaranya sangat padat, tetapi
semakin tinggi, semakin tipis. Pada ketinggian 50 kilometer, kerapatan udaranya
1 per 1000 dari yang dekat tanah. Diatas 1000 kilometer udaranya sedikit
sekali. Tetapi, kita belum mengetahui apa pengertian atmosfer?, silahkan lihat
di bawah.
Atmosfer Bumi
Atmosfer bumi adalah selimut gas tebal yang secara
menyeluruh menutupi bumi. Atmosfer juga merupakan campuran anatara uap air dan
udara. Didalamnya terdapat oksigen, pemberi kehidupan bagi semua makhluk hidup.
Didalamnya juga terdapat karbon dioksida yang diperlukan tumbuhan untuk
berfotosintesis dan membuat karbohidrat. Kalau di atmosfer tidak ada lapisan
ozon pelindung, maka sinar ultra violet matahari dapat membuat planet bumi
tidak dapat dihuni.
Sifat Atmosfer
Atmosfer memiliki sifat yang menandakan bahwa itu adalah
atmosfer. Sifat sifat atmosfer dapat berupa:
- Udara merupakan benda yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak dapat diraba kecuali kalau bergerak sebagai angin.
- Udara itu mudah bergerak, udara dapat ditekan, dan udara dapat berkembang yang dimana dapat menghasilkan gelombang bertekanan, Udara pun sebenarnya berbentuk transparan dalam paparan radiasi
- Udara mempunyai berat dan dapat memberi tekanan, makin tinggi tempat makin turun berat jenisnya.
- Jumlah berat atmosfer : 56 x 10 14 ton, ½ dari berat berada di bawah 6.000 meter, lebih dari 99 % berada pada tinggi 30 kilometer.
- Tanpa atmosfer tidak ada kehidupan di bumi. Udara melindungi bumi dari Matahari penuh pada siang hari dan menghalangi hilangnya panas pada malam hari. Jika tidak ada atmosfer yang menyelimuti bumi, yang terjadi adalah suhu bumi bisa dapat mencapai 93,3 derajat celcius pada siang hari dan turun drastis menuju –148 derajat celcius pada malam hari.
Susunan Atmosfer
Atmosfer didekat tanah hampir seluruhnya terdiri dari
nitrogen dan oksigen. Didalamnya terdapat sejumlah gas lain, tetapi jumlahnya
jauh lebih kecil. Berikut kandungan penyusun atmosfer:
- Nitrogen (78,09 %),
- Oksigen (20,94 %),
- Argon (0,93 %),
- Karbon dioksida (0,03 %),
- Neon (0,0018 %),
- Hidrogen (0,001 %),
- Helium (0,0005 %), dan
- Gas gas lain yang memiliki kandungan yang sangat kecil
Udara merupakan campuran berbagai gas secara mekanika, bukan
susunan kimia. Meskipun tersusun dari berbagai gas namun 4 diantaranya yang
dominan dan dapat mencapai 99,99% pada lapisan atmosfer sampai 90 km
Variasi Setiap Atmosfer
Setiap lapisan atmosfer memiliki karakteristik yang berbeda
beda, berikut perbedaannya:
- Gas-gas yang lebih ringan ( H dan He ) diperkirakan sangat berlebihan di Atmosfer bagian atas, tetapi dengan turbulensi dalam Atmosfer menyebabkan variasi atas ketinggian tidak begitu tegas.
- Uap air menempati 4 – 5% volume atmosfer pada lapisan dekat permukaan, tetapi hampir tidak ada pada ketinggian 10-12 km.
- Ozon paling banyak pada ketinggian 15 – 35 km.
- Pada lapisan 80 – 100 km, adanya sinar Ultra Violet menyebabkan terjadinya suatu perubahan
- Kerapatan Ozon tertinggi terjadi agak kebawah : 20-25 km, disini pengerusakan lebih kecil, sehingga memungkinkan terjadinya akumulasi ozon.
Lapisan Atmosfer
Sampai seberapa sebetulnya tebal atmosfer bumi kurang dapat
dipastikan, oleh karena tidak terdapat batas tegas antara udara dan ruangan di
luarnya. Hal ini karena fenomena atmosfer berhubungan dengan kemagnitan dan
gravitasi, yaitu makin jauh sampai pada suatu mintakat samar-samar yang
terdapatnya gas-gas juga makin sedikit dan akhirnya sifat khas atmosfer sudah
tidak ada lagi. Berikut lapisan lapisan atmosfer tersebut
Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer yang hanya
sampai ketinggian kira kira 15 kilometer. Tebal lapisan 8 Km di kutub, tetapi
memiliki tebal lapisan 18 Km di khatulistiwa. Didalam lapisan inilah ditemukan
segala perubahan cuaca di bumi, proses cuaca terjadi disini yakni adanya awan
dan hujan. Temperatur keatas makin turun : -57 hingga -62 derajat celcius.
Stratosfer
Stratosfer merupakan lapisan setelah troposfer. Terdapat perubahan
temperatur kecil kearah vertikal. Memiliki lapisan tebal di Kutub, kadang-kadang
tidak lapisan tebal yang ada di katulistiwa. Lapisan ini dapat mencapai
ketinggian 25 Km. Lapisan ini terdapat lapisan ozozn dan berakhir pada lapisan
Stratopause yang mengandung ozon
terbesar.
Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan diantara stratosfer dan ionosfer.
Lapisan ini dapat mencapai ketinggian 75 km. Temperatur pada lapisan ini mula-mula
naik, kemudian turun mencapai minimum pada lapisan mesopause. Lapisan mesosferini
berfungsi sebagai pembakaran dan penguraian meteor, sebagian meteor terbakar
dan terurai di lapisan ini.
Thermosfer
Thermosfer, kadang disebut juga ionosfer adalah lapisan
diantara lapisan mesosfer dan eksosfer. Lapisan thermosfer memiliki ketinggian
teratas dengan ketinggian 75 – 375 km. Lapisan ini disebut dengan ionosfer
dikarenakan banyak atom bermuatan listrik yang disebut ion dan juga karena
Gas-gas pada lapisan tersebut mengalami ionisasi. Lapisan ini memiliki peran
sebagai pemantul gelombang radio. Temperatur lapisan ini makin keatas makin
naik dan dapat mencapai 1010 derajat
celcius dan ini merupakan kesudahan dari tabrakan antar molekul.
Bobot Atmosfer
Atmosfer memiliki bobot tertentu. Pada ketinggian permukaan
laut 1 meter kubik udara mempunyai bobot lebih dari 1200 gram. Udara mempunyai
tekanan sekitar 35 gram tiap centimeter persegi. Tubuh kita menanggapi tekanan
ini dengan memberikan tekanan ke luar untuk mengeimbangi tekanan yang
ditimpakan padanya oleh atmosfer.
Demikian ulasan mengenai atmosfer dan lapisan lapisan atmosfer, dimulai dari pengertian, sifat, variasi, hingga bobot dari atmosfer itu sendiri. Semoga
artikel ini dapat menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Berkomentarlah dengan cara : Jangan SPAM dan Jangan Berkata yang Tidak Sepantasnya