Pusat Pertumbuhan : Pengertian, Teori Dasar, dan Pengaruh
Pusat Pertumbuhan : Pengertian, Teori Dasar, dan Pengaruh |
Pengertian Wilayah Formal dan Fungsional
Berikut merupakan pengertian wilayah formal dan wilayah fungsional, yakni:Wilayah formal / formal regional / homogen region / Uniform Region
Wilayah formal adalah wilayah geografik yang seragam atau homogen menurut kriteria tertentu, dapat berupa kriteria :- Fisik : topografi iklim vegetasi, tanah dll. Misalnya : criteria suhu dan jenis vegetasi suhu 11ºC - 15ºC cocok untuk the, kina, pinus, holtikultura
- Sosial dan politik : aliran politik, tingkat pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dll. Misalnya : wilayah yang memiliki tingkat kesehatan baik berarti : fasilitas kesehatan baik, sanitasi baik, harapan hidup tinggi
Wilayah fungsional / Nodal / Polarized Region
Wilayah fungsional adalah wilayah geografik yang memperlihatkan suatu hubungan fungsional tertentu dan interdepensi antar bagian wilayah. Wilayah ini terdiri dari bagian-bagian yang heterogen seperti kota dan desa yang secara fisik berbeda tetapi secara fungsional berkaitan. Ada 2 analisis wilayah fungsional- Flow Analisis / Analisis Arus. Berdasarkan arah dan intensitas arus atau interaksi antara wilayah inti dan wilayah luas inti dengan menggunakan indek koneksitasnya.
- Analisis Gravitasional. Interaksi dua wilayah memiliki hubungan berbanding lurus dengan “massa” dan berbanding terbalik dengan jarak. Dengan menggunakan rumus teori titik henti / Breaking Point Theory dan kekuatan interaksi
Pengertian Pusat Pertumbuhan (Growth Center)
Pusat pertumbuhan adalah suatu kawasan yang perkembangannya sangat pesat sehingga dapat dijadikan pusat pembangunan berkembangnya wilayah daerah-daerah disekitarnya. Kemajuan kota akan menyebar dan mendorong perkembangan wilayah di sekitarnya atau SPREAD EFFECT. Misalnya : Jakarta menjadi pusat pertumbuhan di Jawa. Fungsi dari pusat pertumbuhan adalah, yakni:- Memudahkan koordinasi
- Melihat perkembangan wilayah
- Meratakan pembangunan di seluruh wilayah
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pusat Pertumbuhan
Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pusat pertumbuhan, yakni:
- Faktor Lokasi
- Sumber daya alam
- Sumber daya manusia
Sedangkan, faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi internal dari suatu wilayah (Site), yakni:
- Bentuk wilayah
- Kondisi iklim
- Tata air
- Kesuburan
Berikut contoh-contoh pusat pertumbuhan, seperti : SIJORI, JOGLOSEMAR, JABOTABEK, GERBANGKERTASUSILA, dll
Teori-teori Dasar Pusat Pertumbuhan
Berikut merupakan teori teori dasar pusat pertumbuhan, yakni:Teori tempat yang central atau Central Place Theory Oleh : Walter Chistaller
Dasar Teori tempat yang central atau Central Place Theory adalah untuk menjawab tiga pertanyaan : besarnya kota, persebaran kota dan banyaknya kota, dimana Konsep Chistaller berupa:- Range (Jangkauan) jarak yang perlu ditempuh orang untuk mendapatkan barang kebutuhan yang hanya kadang-kadang saja.
- Threshold (ambang) jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan kesinambungan suplai barang.
- Isi Teori : suatu lokasi pusat aktifitas yang senantiasa melayani berbagai kebutuhan penduduk harus terletak pada suatu tempat yang sentral.
Syarat utama penerapan Central Place Theory, yakni:
- Topografi/keadaan bentuk wilayah yang relative seragam
- Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relative homogen
- Tempat Central yang berhierarkhi 3 (K=3) ----K=6(1/3)+1 = 3 disebut kasus pasar optimal. Kasus optimal ini memiliki pengaruh 1/3 bagian wilayah dipengaruhi.
- Tempat sentral yang berhierarkhi 4 (K=4) ----- K=6 (1/2)+1 = 4 disebut situasi lalu lintas yang optimum. Mempengaruhi ½ wilayah sekitarnya.
- Tempat sentral hierarkhi 7 (K=7) 6 ----- K=6(1)+ 1
Disebut: situasi administrasi yang optimum. Mempengaruhi seluruh bagian wilayah tetangga.
Teori Katub pertumbuhan (Growth Poles Theory) oleh Perroux
Isi Teori Katub pertumbuhan (Growth Poles Theory) oleh Perroux: Pada kenyataan pembangunan dimanapun adanya bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara serentak tetapi muncul ditempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat-pusat atau kutub-kutub pertumbuhan. Yang menjadi kutub pertumbuhan / mendorong pertumbuhan ekonomi adalah industri skala besar yang memiliki ciri-ciri :
- Memiliki teknologi tinggi
- Memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat.
- Memiliki hubungan atau keterkaitan dengan kegiatan lain.
Teori pusat pertumbuhan (Growth Center Theory)
Kemajuan pembangunan suatu Negara senantiasa berada pada kondisi yang tidak seimbang. Ada wilayah yang cepat perkembangan dan ada yang lambat. Perbedaan ini disebabkan perbedaan sumber daya alam, SDM, dan Sumber daya keuangan. Efek / Dampak positif dan negative interaksi dalam konsep pusat pertumbuhan- TRICKLE DOWN EFFECT / Efek penetesan
Dampak positif pusat pertumbuhan akan mendorong kemajuan wilayah pinggiran artinya keuntungan akan menetes yang jatuh secara bertingkat dari yang lebih tinggi ketingkat lebih rendah. Misalnya :
- Majunya teknologi
- Terciptanya lapangan kerja
- Meningkatnya pendapatan
- Terciptanya peluang kerja
- Lengkapnya fasilitas pelayanan
- BACKSWASH EFFECT / efek perputaran ke atas
Dampak negative yang dirasakan oleh masyarakat pinggiran yang menunjukkan arti “putaran angina topan” yang menyapu habis semua benda yang dilewati. Misalnya :
- Berkurangnya lahan pertanian
- Berkurangnya tenaga usia produktif di wilayah pinggiran
Pusat Pertumbuhan di Indonesia
Pola perencanaan pembangunan di Indonesia menggunakan pendekatan REGIONAL menyelaraskan antara pembangunan sektoral dan pembangunan Regional (daerah). Menurut BAPPENAS wilayah Indonesia dibagi menjadi 4 Wilayah Pembangunan Utama (WPU), mencakup 10 wilayah pembangunan (WP) :I
WPU A : Pusat Medan
WP I : Aceh, Sumatra Utara, pusatnya Medan
WO II : Sumatra Barat dan Riau, pusatnya Pekan baru
II
WPU B : Pusat Utama Jakarta
WP III : Jambi, Sum-Sel, Bengkulu, pusatnya Palembang
WP IV : Lampung, DKI, Ja-Bar, Ja-Teng, DIY, pusatnya Jakarta
WP V : Kalimantan Barat pusatnya Pontianak
III
WPU C : Pusat utamanya Surabaya
WP VI : Jawa Timur, Bali, pusatnya Surabaya
WP VII : Kal-Teng, Kal-Tim, Kal-Sel, pusatnya Balikpapan dan Samarinda
IV
WPU D : Pusat utama Makassar
WP VIII : NTT, NTB, Sul-Sel, Sul-Teng, pusatnya Makassar
WP IX : Sul-Teng, Sul-Ut, Gorontalo, pusatnya Manado
WP X : Maluku Utara, Maluku Selatan, Papua Barat, Irian Jaya, pusatnya Sorong
Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Berikut merupakan pengaruh pusat pertumbuhan, yakni:- Pengaruh Pusat Pertumbuhan terhadap perkembangan Ekonomi
- Industri berkembang pesat
- Berkembangnya pusat-pusat pertokoan
- Terciptanya lapangan kerja baru
- Pendapatan masyarakat meningkat
- Munculnya lembaga perbankan
- Berkembangnya badan usaha swasta maupun pemerintah
- Pengaruh Sosial Masyarakat
- Terbukanya wawasan masyarakat
- Perubahan system mata pencaharian
- Informasi lebih terbuka
- Pendapatan masyarakat bervariasi
- Timbulnya kelompok masyarakat tertentu
Sekian artikel mengenai Pusat Pertumbuhan : Pengertian, Teori Dasar, dan Pengaruh. dijelaskan dengan detail mengenai pengertian wilayah formal dan wilayah fungsional, pengertian pusat pertumbuhan, teori dasar pusat pertumbuhan, pusat pertumbuhan di indonesia, dan pengaruh pusat pertumbuhan. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan kekritisan anda semuanya.
Berkomentarlah dengan cara : Jangan SPAM dan Jangan Berkata yang Tidak Sepantasnya